Kondisi Memprihatinkan, Lantai Ruang Kelas 1 hingga 4 SDN 2 Maju bersama Rusak Parah, Proses Belajar Mengajar Terganggu

- Jurnalis

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuala Kapuas, tikampost.id – Kondisi memprihatinkan dialami oleh siswa-siswi  SDN 2 Maju Bersama Akibat kerusakan parah pada ruang kelas. Pantauan di lokasi menunjukkan lantai ruang kelas 1 hingga kelas 4 mengalami kerusakan yang sangat serius, mengganggu aktivitas belajar mengajar.

 

Seorang warga Desa Maju Bersama yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Kondisi ruang belajar mulai dari kelas 1 sampai kelas 4 sudah rusak parah. Lantai berlubang dan sebagian sudah hilang karena lapuk. Akibatnya, anak-anak kami tidak bisa belajar dengan normal dan sangat terganggu.”

Warga tersebut menambahkan, saat ini hanya ruang kelas 5 dan 6 yang masih layak digunakan. Plafon di dalam maupun di luar kelas juga banyak yang rusak dan terkelupas. “Jika musim hujan tiba, ruangan menjadi basah karena bocor, sehingga siswa tidak bisa belajar dengan maksimal,” ujarnya.

Baca Juga :  KEPALA KAMPUNG ARGOMULYO MELANTIK TUJUH PERANGKAT KAMPUNG YANG DI HADIRI OLEH SEKCAM KECAMATAN BANJIT

 

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Kapuas segera turun tangan memperbaiki kerusakan plafon, atap, dan lantai ruang kelas yang sudah lapuk.

Kepala SDN 2 Maju Bersama, Susilawati, S.Pd., membenarkan kondisi tersebut. “Sekolah kami memang kekurangan ruang belajar. Saat ini, hanya ruang kelas 5 dan 6 yang masih bisa digunakan,” tuturnya.

 

Susilawati menjelaskan, empat ruang kelas lainnya tidak dapat digunakan karena rusak total, berlubang, dan sebagian lantainya hilang karena lapuk. “Usulan perbaikan sudah pernah diajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten oleh Pj Kepala Sekolah sebelumnya, namun hingga kini belum ada реаlisasinya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pengangkatan M.A.S Muntoha, SP.d,. MA Menduduki Jabatan Baru Sebagai Analis Kebijakan Tidak Sesuai Prosedur Dan Menyalahi Aturan

 

Susilawati juga mengatakan bahwa pihak sekolah tidak pernah diundang dalam musrenbang desa. Saat ini, jumlah siswa yang ada adalah 52 orang. Untuk tenaga pengajar, sekolah memiliki guru yang cukup, termasuk satu guru kontrak dan lima guru lulusan PPPK.

 

“Kami juga sudah mengajukan usulan melalui data dapodik ke pusat, namun belum ada tanggapan,” pungkasnya.

 

Moh. Sariansyah

Berita Terkait

Ketua Aliansi Aru Anti Korupsi Desak Kejati Maluku Usut Dugaan Korupsi Jalan Lingkar Wokam
Respon Cepat Polres Pesisir Barat Tanggulangi Banjir di Kantor Pemda Pesisir Barat
Bawaslu Dharmasraya Gandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Perkuat Pengelolaan Arsip
Musrenbang Nagari Koto Padang Digelar, Wabup Leli Arni Tekankan Prioritas Pembangunan
Oknum Kades Mawar Mekar Diduga Masukkan Pembangunan Dana Aspirasi ke Laporan Dana Desa
Sat Lantas Polres Pesisir Barat Tanamkan Kesadaran Tertib Lalu Lintas Sejak Dini
Miris Koperasi Saka Usaha Mandiri Cacat Hukum Dan Mengangkangi Undang- undang Koperasi
Keluarga Besar MM Jaya Peringati Maulid Nabi 1447 H

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 19:00 WIB

Ketua Aliansi Aru Anti Korupsi Desak Kejati Maluku Usut Dugaan Korupsi Jalan Lingkar Wokam

Rabu, 10 September 2025 - 15:01 WIB

Respon Cepat Polres Pesisir Barat Tanggulangi Banjir di Kantor Pemda Pesisir Barat

Rabu, 10 September 2025 - 12:50 WIB

Bawaslu Dharmasraya Gandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Perkuat Pengelolaan Arsip

Selasa, 9 September 2025 - 20:27 WIB

Musrenbang Nagari Koto Padang Digelar, Wabup Leli Arni Tekankan Prioritas Pembangunan

Senin, 8 September 2025 - 17:30 WIB

Oknum Kades Mawar Mekar Diduga Masukkan Pembangunan Dana Aspirasi ke Laporan Dana Desa

Berita Terbaru