Aceh Singkil-tikampost,id
Dalam suasana penuh khidmat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Singkil menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah pada Jumat (29/9/2024).
Acara yang digelar di kantor Disdikbud ini dihadiri oleh Sekda Aceh Singkil, Kepala Disdikbud Sugiarto, para pegawai, serta kepala sekolah dan guru-guru dari berbagai lembaga pendidikan di Aceh Singkil.
Peringatan Maulid ini menjadi momen refleksi bagi para pendidik, tak hanya untuk memperkuat tali silaturahmi tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Kepala Disdikbud Aceh Singkil, Sugiarto, menekankan pentingnya peran pendidik dalam meneladani nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, peringatan Maulid Nabi adalah pengingat bahwa tugas pendidik bukan hanya mendidik dengan ilmu, tetapi juga dengan adab dan moral yang baik.
“Pendidikan tidak hanya tentang memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang menanamkan akhlak mulia. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam hal ini. Kita semua, sebagai pendidik, harus menjadikannya teladan dalam menjalankan tugas sehari-hari,” ujar Sugiarto.
Ia juga berharap peringatan ini mampu mempererat silaturahmi dan kerja sama antara seluruh elemen di lingkungan pendidikan, guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Aceh Singkil.
“Semoga melalui acara ini, kita semakin kompak dan bersinergi untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan mencintai budaya lokal.”
Momentum silaturahmi yang terjalin dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kerja sama antara pegawai Disdikbud Aceh Singkil.
Selain mempererat hubungan sosial, sinergi yang terbentuk juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta melestarikan budaya lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh Singkil.
Tausiyah agama yang disampaikan oleh Ustadz H. Azhar, S.Ag. Ma., menjadi puncak acara. Dalam ceramahnya, Ustadz Azhar menekankan pentingnya menjalin silaturahmi dan meneladani akhlak Rasulullah SAW, khususnya bagi para pendidik yang memiliki tanggung jawab besar dalam membina generasi penerus bangsa.
“Silaturahmi yang kita bangun hari ini bukan hanya sekadar hubungan sosial, tetapi juga menjadi pondasi bagi terwujudnya pendidikan yang berkualitas,” tutur Ustadz Azhar di hadapan para peserta.
Ia juga mengingatkan para pendidik untuk selalu menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada siswa, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW, seperti kesabaran, kasih sayang, dan penghormatan terhadap perbedaan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar mengenang hari kelahiran Rasulullah, tetapi juga menjadi kesempatan bagi para pendidik untuk meneladani kepemimpinan, perjuangan, dan akhlak mulia beliau. Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan kebudayaan.
“Sebagai pendidik, kita harus menanamkan nilai bahwa ilmu adalah cahaya, dan adab adalah fondasi yang memperkuat karakter generasi muda,” tambah Ustadz Azhar dalam tausiyahnya.
Peringatan Maulid Nabi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kearifan lokal dan warisan budaya, sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW yang menghargai tradisi leluhur yang baik dan tetap membuka diri terhadap perkembangan zaman.
Ustadz Azhar menutup tausiyahnya dengan pesan agar para pendidik selalu mengingat pentingnya akhlak dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, serta menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan utama.
Dengan semangat Maulid Nabi Muhammad SAW, acara ini diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk meningkatkan kualitas diri, baik dalam iman, akhlak, maupun profesionalisme di bidang pendidikan.
Rasulullah SAW menjadi teladan dalam setiap langkah, sehingga tugas yang dijalankan oleh para pendidik dan pegawai Disdikbud Aceh Singkil menjadi ladang pahala dan membawa manfaat.
Menurutnya, peringatan Maulid Nabi adalah pengingat bahwa tugas pendidik bukan hanya mendidik dengan ilmu, tetapi juga dengan adab dan moral yang baik.
“Pendidikan tidak hanya tentang memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang menanamkan akhlak mulia. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam hal ini. Kita semua, sebagai pendidik, harus menjadikannya teladan dalam menjalankan tugas sehari-hari,” ujar Sugiarto.
Ia juga berharap peringatan ini mampu mempererat silaturahmi dan kerja sama antara seluruh elemen di lingkungan pendidikan, guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Aceh Singkil.
“Semoga melalui acara ini, kita semakin kompak dan bersinergi untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan mencintai budaya lokal.”
Momentum silaturahmi yang terjalin dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kerja sama antara pegawai Disdikbud Aceh Singkil.
Selain mempererat hubungan sosial, sinergi yang terbentuk juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta melestarikan budaya lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh Singkil.
Tausiyah agama yang disampaikan oleh Ustadz H. Azhar, S.Ag. Ma., menjadi puncak acara. Dalam ceramahnya, Ustadz Azhar menekankan pentingnya menjalin silaturahmi dan meneladani akhlak Rasulullah SAW, khususnya bagi para pendidik yang memiliki tanggung jawab besar dalam membina generasi penerus bangsa.
“Silaturahmi yang kita bangun hari ini bukan hanya sekadar hubungan sosial, tetapi juga menjadi pondasi bagi terwujudnya pendidikan yang berkualitas,” tutur Ustadz Azhar di hadapan para peserta.
Ia juga mengingatkan para pendidik untuk selalu menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada siswa, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW, seperti kesabaran, kasih sayang, dan penghormatan terhadap perbedaan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar mengenang hari kelahiran Rasulullah, tetapi juga menjadi kesempatan bagi para pendidik untuk meneladani kepemimpinan, perjuangan, dan akhlak mulia beliau. Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan kebudayaan.
“Sebagai pendidik, kita harus menanamkan nilai bahwa ilmu adalah cahaya, dan adab adalah fondasi yang memperkuat karakter generasi muda,” tambah Ustadz Azhar dalam tausiyahnya.
Peringatan Maulid Nabi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kearifan lokal dan warisan budaya, sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW yang menghargai tradisi leluhur yang baik dan tetap membuka diri terhadap perkembangan zaman.
Ustadz Azhar menutup tausiyahnya dengan pesan agar para pendidik selalu mengingat pentingnya akhlak dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, serta menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan utama.
Dengan semangat Maulid Nabi Muhammad SAW, acara ini diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk meningkatkan kualitas diri, baik dalam iman, akhlak, maupun profesionalisme di bidang pendidikan.
Rasulullah SAW menjadi teladan dalam setiap langkah, sehingga tugas yang dijalankan oleh para pendidik dan pegawai Disdikbud Aceh Singkil menjadi ladang pahala dan membawa manfaat bagi kita semuanya.
( Sahman m)