Aceh singkil: tikampost.id
Memperingati malam Maulid Nabi Besar Muham’mad SAW. Tausyah Agama yang dilaksanakan di Masjid Amuhazirin di Desa ketapang indah kecamatan singkil utara Aceh. Singkil. (15/09/24)
Sebagai pencaramah yang di Sampaikan oleh . AL,Ustad, H. Rasman.
Dihadiri oleh para Hamba hamba Allah SWT.
sebagai kata pembukaan disampai oleh kepala Desa ketapang indah Nazaruddin pohon.dilanjukan sebagai pengisi penceramah yang di sampaikan oleh AL, Ustad H,Rasmi
alhamdulillah hirabbil ‘alamin , segala puji syukur bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW , keluarga beliau, sahabat beliau, serta seluruh umat yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah, malam ini kita berkumpul dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi besar kita, Muhammad . Malam Maulid ini bukan sekadar mengenang kelahiran beliau, tetapi lebih dari itu, sebagai momentum untuk menghidupkan kembali semangat, akhlak, dan ajaran mulia yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW .
Kelahiran Nabi: Cahaya di Tengah Kegelapan
Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, di tengah masyarakat yang diliputi oleh kebodohan (jahiliyah), kezaliman, dan ketidakadilan. Ketika itu, dunia dalam kegelapan moral; perbudakan merajalela, perempuan diperlakukan dengan hina, dan penyembahan berhala menjadi hal yang biasa.
Namun, dengan lahirnya Nabi Muhammad , Allah SWT mengutus cahaya kebenaran kepada umat manusia. Rasulullah membawa pesan tauhid, bahwa hanya Allah yang patut disembah, serta ajaran-ajaran yang membimbing kita kepada keadilan, kasih sayang, dan persaudaraan.
Akhlak Mulia Rasulullah
Salah satu pelajaran terpenting dari kehidupan Rasulullah adalah akhlak mulia beliau. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
*”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Akhlak Nabi Muhammad adalah cerminan dari nilai-nilai Islam yang sempurna. Beliau adalah pribadi yang jujur, penyayang, dan adil. Dalam berinteraksi dengan keluarga, sahabat, dan musuh, Rasulullah selalu menunjukkan kelembutan, kebijaksanaan, dan ketulusan hati. Kita semua dituntut untuk meneladani akhlak mulia tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah pernah bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
Inilah misi utama diutusnya Nabi Muhammad , yaitu untuk menyempurnakan akhlak manusia. Oleh karena itu, mari kita jadikan momentum Maulid Nabi ini sebagai waktu untuk introspeksi diri. Sudahkah kita meneladani sifat jujur, sabar, dermawan, dan pemaaf yang diajarkan Nabi?
Pentingnya Mengikuti Sunnah Nabi
Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk tidak hanya mencintai Rasulullah , tetapi juga mengikuti sunnahnya. Nabi adalah suri teladan terbaik, sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Dengan mengikuti sunnah Nabi, kita akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Sunnah-sunnah tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, muamalah, hingga tata cara berinteraksi dengan sesama manusia.
Maulid Nabi sebagai Momentum Meningkatkan Ketaatan
Hadirin yang dirahmati Allah, peringatan Maulid Nabi ini hendaknya kita jadikan sebagai pengingat untuk terus memperbaiki diri dan memperkuat ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Mari kita ambil kesempatan ini untuk memperbanyak shalawat, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak amal kebajikan.
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang mencintai sunnahku, maka dia mencintaiku. Dan barangsiapa yang mencintaiku, dia akan bersamaku di surga.”
Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan kecintaan kepada Rasulullah dan diizinkan Allah untuk mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat nanti. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. Sebagai penutu dilamjudkan dengan Do’a.
(red Sahma m)